Baik wanita ataupun pria, biasanya menginginkan mempunyai badan yang tinggi semampai. Untuk pria, memiliki tubuh tinggi akan memberi mereka rasa percaya diri dan nggak malu disindir setiap naik ke wahana yang menerapkan batas tinggi badan.
Sementara untuk wanita, memiliki tubuh tinggi langsing akan membuat mereka terlihat seperti model dan nggak perlu susah-susah pakai heels terus.
Untuk itu, banyak orang mengupayakan berbagai hal agar mendapatkan tinggi badan yang diidam-idamkan. Mulai dari olahraga rutin yang katanya bisa menambah tinggi badan seperti basket, lompat tali, atau berenang, hingga meminum obat peninggi badan yang banyak dipromosikan di media sosial.
Namun, ketika orang lain berlomba-lomba meninggikan badan, wanita Inggris bernama Jade Slavin (26) ini malah menyesal memiliki bentuk badan yang kelewat tinggi.
Atlet taekwondo ini bahkan mengaku pernah membenci dirinya sendiri karena tubuh tingginya ini membuat dia menjadi sasaran bullying verbal saat masih remaja. Dia memandang iri teman-temannya yang bertubuh pendek
Tapi, perlahan-lahan Jade mulai memperbaiki pola pikirnya. Saat berusia 16 tahun, dia menekuni dunia modelling untuk meningkatkan kepercayaan diri. Tentu saja, tubuh tinggi adalah salah satu syarat menjadi model.
Setelah itu, Jade mulai mencoba olahraga taekwondo dan mulai sungguh-sungguh terlibat dalam olahraga ini.Bahkan, saat berusia 21 tahun, Jade terpilih menjadi perwakilan GB Team di taekwondo dan memenangkan sebuah kejuaraan di Glasgow pada 2014, yang disambung memenangkan dua kejuaraan dunia dan kejuaraan Eropa. Berbagai medali kemenangan pun dikoleksinya.
Sukses menjadi atlet taekwondo membuat Jade yang mempunyai tinggi badan 193 cm ini menyadari kalau tinggi badannya ini bukanlah musibah melainkan anugerah.
Dia begitu beruntung mempunyai kaki panjang yang sangat membantunya meraih kemenangan dalam kejuaraan taekwondo. Karena, kaki panjang membuat dia memiliki jangkauan yang lebih jauh.
Kini Jade lebih percaya diri dengan bentuk badannya dan tidak merasa malu lagi. Dia sudah tidak peduli lagi dengan segala bisik-bisik yang sering didengarnya dari para tetangga. Sekarang dia tidak trauma lagi dengan kamera karena dulu sering dipotret diam-diam oleh orang asing nan iseng.
“Aku sering mendengar komentar negatif selama bertahun-tahun, mulai dari para perempuan yang berbisik ‘aku tidak mau menjadi setinggi itu’ sampai mendapat candaan tentang tinggi badanku ketika aku pergi ke bar. Awalnya candaan ini aku anggap biasa saja, namun ketika kamu mendengarnya secara terus-menerus, kamu akan merasa terganggu,” ujarnya lagi.
Dia begitu beruntung mempunyai kaki panjang yang sangat membantunya meraih kemenangan dalam kejuaraan taekwondo. Karena, kaki panjang membuat dia memiliki jangkauan yang lebih jauh.
Kini Jade lebih percaya diri dengan bentuk badannya dan tidak merasa malu lagi. Dia sudah tidak peduli lagi dengan segala bisik-bisik yang sering didengarnya dari para tetangga. Sekarang dia tidak trauma lagi dengan kamera karena dulu sering dipotret diam-diam oleh orang asing nan iseng.
“Aku sering mendengar komentar negatif selama bertahun-tahun, mulai dari para perempuan yang berbisik ‘aku tidak mau menjadi setinggi itu’ sampai mendapat candaan tentang tinggi badanku ketika aku pergi ke bar. Awalnya candaan ini aku anggap biasa saja, namun ketika kamu mendengarnya secara terus-menerus, kamu akan merasa terganggu,” ujarnya lagi.
Sekarang, ketika ada orang yang berbisik di jalanan, Jade hanya tersenyum dan mengabaikannya. Cibiran itu tidak lebih penting dari rasa bangganya bisa mewakili negara sendiri di kancah olahraga internasional dan menjadi juara.
Jade juga menuturkan bahwa meski ada cibiran, tetap ada pujian yang dialamatkan kepadanya terkait tubuh tingginya ini.
Masalah yang mungkin masih dihadapinya adalah mencari pakaian yang pas. Soalnya, tidak banyak toko yang menjual pakaian khusus orang kelewat tinggi. Kalaupun ada, koleksinya biasanya tidak begitu bervariasi.
Modelnya begitu-begitu saja. Hal inilah yang sedikit membuat Jade kesal karena dia tidak bisa memakai mode pakaian terbaru, kecuali dia membawanya ke tukang jahit pribadi.
Masalah lain yang menghantui adalah kesulitannya dalam mencari pacar, karena Jade menghendaki pacar yang tingginya setara dengannya atau mungkin lebih tinggi darinya. Dia tidak mau mencari pria yang lebih pendek, jadi tentu saja pria Asia seperti kita mungkin tidak masuk hitungan.
Bagi Jade, akan terasa jomplang banget kalau dia berkencan dengan pria lain yang bertubuh lebih pendek. Namun, dia yakin suatu saat akan bertemu dengan jodohnya.
Dia berpesan agar kita bisa menerima bahwa semua manusia memang berbeda-beda, dan yakinlah kita diciptakan untuk tujuan tertentu. Dalam kasus Jade, tentu saja dia tidak akan menjadi model dan atlet taekwondo sukses kalau memiliki tinggi badan yang biasa-biasa aja.
Jadi, jangan keburu minder dengan bentuk tubuhmu, entah itu pendek, tinggi, kurus, gemuk, dll. Yakinlah kalau kamu diciptakan dengan bentuk tubuh seperti itu untuk tujuan tertentu.
Jangan mudah menyerah dan gampang depresi karena ucapan haters, ya. Tetap semangat!
Cek Juga : Dulu dipuja sekarang jadi gelandangan, inilah nasib supermodel Nastasi
Posting Komentar